Kamis, 15 Oktober 2009

MENGEMBANGKAN INDUSTRI PARIWISATA

MENGEMBANGKAN INDUSTRI PARIWISATA
DALAM MENDUKUNG VISIT INDONESIA YEARS 2009 - 2014
UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEREKONOMIAN NASIONAL
DAN MEMANTAPKAN DAYA SAING BANGSA 1)

Oleh : Ahmad Zacky Siradj 2)

Sesungguhnya industri pariwisata ini merupakan suatu industri yang biasanya dihubungkan secara langsung dengan pembangunan ekonomi. Industri ini memiliki hubungan multi dimensi yang tidak hanya terkait erat dengan bidang ekonomi saja, tetapi hampir setiap bidang pembangunan nasional bersentuhan dan erat kaitannya dengan industri pariwisata ini. Lebih-lebih hadirnya industri jasa ini merupakan manifestasi kehadiran aktifitas manusia seperti juga industri-industri dalam bidang-bidang pembangunan yang lainnya. Mengingat begitu eratnya dengan berbagai bidang lain dalam proses pembangunan nasional maka aktifitas kepariwisataan bisa dikembangkan secara optimal. Sehingga pengembangan merupakan suatu proses pelaksanaan program yang terus meningkat ke arah puncak capaian sesuai dengan tujuan yang telah dicanangkan. Jika kita sedikit menengok pada Pembukaan UUD 1945 maka ada amanah yang kiranya dapat dijadikan capaian tujuan itu, yakni terwujudnya kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut mewujudkan perdamain dunia. Kata-kata kunci dari Pembukaan UUD 1945 tersebut penting dikemukakan agar industri pariwisata ini, terutama program-program kegiatannya, tidak keluar dari cita-cita mendirikan negara ini. Karena itu cukup relevan apa yang menjadi topik pembicaraan pariwisata kali ini, yakni bagaimana pengembangan industri pariwisata dalam mendukung Visit Indonesia Year 2009 – 2014 untuk meningkatkan kinerja perekonomian nasional dan memantapkan daya saing bangsa. Sebagai bangsa yang bermartabat maka sudah barang tentu harus

mempunyai pergaulan sesama bangsa-bangsa lain di dunia, bukan hanya sejajar tetapi juga tingkatan martabatnya, harus relatif lebih unggul di banding bangsa-bangsa lain dengan tentu ditunjukkan oleh keunggulan khazanah budaya dan sejarah bangsanya sendiri. Semua ini tentunya akan dapat menjadi unsur utama dalam penyelenggaraan Visit Indonesia Year 2009 – 2014.

Karena memang terjalinnya pergaulan atau komunikasi antar bangsa-bangsa tersebut di antaranya diwujudkan melalui pintu kegiatan pariwisata yakni visit year itu. Melalui visit year ini bangsa-bangsa lain dapat melihat, menyaksikan, menikmati dan mengambil pelajaran juga hikmah tentang sejarah dan perjalanan perkembangan kebudayaan masyarakat bangsa Indonesia. Pariwisata dalam hal ini menjadi pintu bagi pencerahan pengetahuan umat manusia dengan memperoleh berbagai kekayaan pengalamannya dan dari situ lahir berbagai inspirasi untuk kemudian memacu peradaban umat manusia yang lebih luhur dan mulia. Indonesia kiranya mampu berbicara dalam konteks ini. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dunia internasional mengingat khazanah kebudayaan kita yang relatif sangat kaya begitu pula keindahan alamnya yang sangat menarik.
Untuk semua itu kita harus membangun cara pandang baru tentang pariwisata sebagai unsur utama perekonomian nasional, apalagi bila kita ingin mengembangkan industri pariwisata sebagai alat dukung bagi meningkatkan harkat dan martabat negara bangsa di tengah pergaulan dunia internasional yang memiliki daya saing. Ada beberapa langkah strategis yang kiranya dapat dijadikan pertimbangan dalam membangun cara pandang ke arah itu. Dalam hal ini industri pariwisata dapat dipandang sebagai penentu :
Pertama, meningkatnya kesejahteraan masyarakat bangsa. Kedua, terbentuknya kepribadian bangsa Indonesia. Ketiga, terjaganya dan terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat, terjalinnya hubungan antar bangsa-bangsa di dunia secara damai, harmonis dan berperadaban. Kelima, terbinanya kreatifitas masyarakat bangsa dalam berbagai segi kehidupan. Keenam, terbangunnya keseimbangan hidup masyarakat bangsa dengan keberlangsungan kehidupannya. Ketujuh, terbangkitkannya spiritualitas masyarakat bangsa. Kedelapan, terjalinnya kebersamaan dan kepedulian untuk percepatan optimalisasi sektor pariwisata.

1. Untuk meningkatnya kesejahteraan masyarakat bangsa, maka peran pariwisata antara lain :
- Terbukanya lapangan kerja, baik langsung maupun tidak langsung.
- Terkuranginya kemiskinan dan pengangguran.
- Terciptanya keahlian spesialisasi di bidang pariwisata dengan standar kompetensi internasional.
- Meningkatnya pendapatan masyarakat.
- Meningkatnya pendapatan daerah.
- Meningkatnya devisa negara.

2. Untuk terbentuknya kepribadian bangsa Indonesia, peran pariwisata antara lain :
- Berkembangnya kebudayaan daerah sehingga dapat menumbuhkan kearifan lokal.
- Berkembangnya kebudayaan nasional sehingga dapat memperkaya peradaban umat manusia di dunia.
- Terpeliharanya khazanah sejarah dan budaya sehingga masyarakat bangsa sadar terhadap perjuangan dan tanggung jawab masa depannya.

3. Untuk terjaganya dan terpeliharanya keutuhan NKRI, peran pariwisata antara lain :
- Terpeliharanya keasrian tanah air tercinta karena dipandang sebagai bagian dari halaman rumah kita.
- Terbangunnya dan terlaksananya kegiatan-kegiatan pariwisata di pulau-pulau terdepan/terluar sehingga menjadi unsur pertahanan teritorial yang strategis.
- Terpeliharanya keindahan alam dan keberlanjutannya lingkungan hidup sehingga kepastian batas wilayah negara terawasi setiap saat.

4. Untuk terjalinnya hubungan antar bangsa-bangsa di dunia secara damai, harmonis dan berperadaban, maka peran pariwisata antara lain :
- Terlaksananya proses akulturasi secara damai dengan tidak memupus jati diri bangsanya masing-masing.
- Terjalinnya studi komparatif dari setiap keunggulan budaya bangsa-bangsa.
- Saling menghargai atas keunggulan khazanah sejarah dan budaya sehingga bersepakat menempatkannya sebagai puncak peradaban manusia.

5. Untuk terbinanya kreatifitas masyarakat bangsa dalam berbagai segi kehidupan, maka peran pariwisata antara lain :
- Berkembangnya sanggar-sanggar seni budaya.
- Bermunculannya pusat-pusat kerajinan tangan.
- Berkembangnya dapur-dapur kreatif yang membuat aneka jenis makanan daerah dan tradisional.
- Terciptanya suasana yang kondusif bagi kreatifitas kaum muda yang kreatif.
- Terbinanya berbagai keahlian yang menopang langsung terhadap perkembangan pariwisata.

6. Untuk terbangunnya keseimbangan hidup masyarakat bangsa dengan keberlangsungan kehidupannya, maka peran pariwisata antara lain :
- Terjaganya dan terpeliharanya hutan dengan segala habitatnya.
- Terbinanya alam kehidupan pedesaan.
- Terpeliharanya tatanan kota tua.
- Terjaganya lingkungan udara segar dengan penghijauan perkotaan.
- Terbangunnya sikap hidup budaya bersih.
- Terefleksikannya sikap hidup yang ramah, bersahabat dan suka menolong.

7. Untuk terbangkitkannya spiritualitas masyarakat bangsa, maka peran pariwisata antara lain :
- Terbangunnya cara pandang bahwa pariwisata merupakan jendela mensyukuri nikmat Tuhan.
- Pusat-pusat keagamaan dapat menjadi obyek kunjung yang memiliki daya tarik.
- Upacara-upacara keagamaan sebagai atraktif yang dapat mengundang pesona.

8. Terjalinnya kebersamaan dan kepedulian
- Agar ketujuh hal di atas dapat terealisasikan secara optimal maka perlu adanya kebersamaan antara pemangku kepentingan pariwisata yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat.
- Jika pemangku kepentingan ini memiliki kepedulian yang tinggi maka persoalan promosi, aksesibilitas, transportasi, akomodasi, keamanan juga pengembangan produk mendapat penyelesaian secara seksama.
- Untuk memelihara kebersamaan dan kepedulian tersebut maka institusi, regulasi, kemampuan manusia yang menangani industri pariwisata ini sedapat mungkin memenuhi yang diharapkan.

Demikianlah beberapa langkah untuk membangun cara pandang dan cara menyikapi dunia pariwisata sebagai salah satu industri jasa yang strategis bagi mewujudkan cita-cita masyarakat bangsa Indonesia.

Jakarta, 2 Juli 2009
1) Makalah disampaikan pada Forum Group Discussion (FGD) Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Kamis, 2 Juli 2009.
2) Sekretaris Jenderal Badan Pimpinan Nasional Masyarakat Pariwisata Indonesia (BPN MPI)

Tidak ada komentar: